Memasuki musim tanam ketiga hampir sebagian besar lahan sawah dipantura tidak ditanami atau bera karena berbagai faktor antara lain pasokan sumber daya air yang mulai terbatas, infrastruktur dam/bendungan yang sudah tua, degradasi lahan maupun intrusi air laut. Pada musim tanam kedua sebagian lahan masih bisa ditanami. Sementara pada MT II air irigasi dari daerah hulu tidak sampai ke daerah pertanian di pesisir sehingga tanaman pangan terancam kekeringan. Pada musim kemarau/MTIII sebagian besar lahan sawah di pantura tidak ditanami/bera. Permasalahan lainnya yaitu pada saat musim kemarau luapan air aut memasuki areal sawah melalui badan-badan sungai dan menyusup/intrusi air laut.
FGD dibuka oleh Kepala BPTP Jateng, Dr. Harwanto. Beliau menyampaikan bahwa, fokus pemerintah masih pada upaya mencapai swasembada dan kedaulatan pangan, serta dalam jangka panjang menjadi lumbung pangan dunia. Selanjutnya, Jateng sebagai provinsi penyangga pangan nasional kedua terbesar setelah Jatim, upaya perlu diarahkan untuk terus meningkatkan produksi pangan. Salah satunya adalah dengan meningkatkan indeks pertanaman/IP di lahan bera Pantura. Hal ini jg terkait dengan tingginya konversi lahan sawah yang mencapai 300-400 ha per Tahun.
Materi FGD lahan bera diantaranya, 1) Inovasi Teknologi Produksi Tanaman Pangan di Lahan Bera Pada Musim Kemarau (Puslitbangtan), 2) Inovasi Teknologi Sumberdaya Air Untuk Pemanfaatan Lahan Bera Pada Musim Kemarau Di Pantura Jawa Tengah (Balitklimat), 3) Optimalisasi Lahan Bera Pada Musim Kemarau Melalui Kebijakan Penyediaan Infrastruktur Daerah (Biro Isda) dan 4) Potensi Dan Permasalahan Lahan Bero Pada Musim Kemarau Di Wilayah Pantura Jawa Tengah (Distanbun Prov. Jateng).
Tujuan dari FGD ini adalah, 1) Membangun jejaring kerjasama antar pemangku kepentingan; 2) Mendapatkan data dan informasi terkait potensi, permasalahan dan strategi optimalisasi pemanfaaatan lahan bera pada musim kemarau/MT III di wilayah Jawa Tengah,dan 3) Mendapatkan umpan balik dalam rangka menyusun kebijakan dalam optimalisas pemanfaatan lahan bera pada musim kemarau MT III di wilayah pantura Jawa Tengah
Acara dilanjutkan dengan diskusi setelah pemaparan oleh narasumber yang ditutup dengan pembacaan rumusan sementara.