Kamis, 9 Nopember 2017. Benih unggul yang berkualitas merupakan syarat mutlak untuk dipenuhi dalam penyediaan sarana produksi pertanian. Desa mandiri benih bertujuan agar petani dapat memenuhi sendiri kebutuhan benih di desanya. Agar petani dapat menerapkan teknologi produksi benih dan menghasilkan benih yang berkualitas dilakukan Sekolah Lapang (SL).
Temu Lapang SL Kedaulatan Pangan Terintegrasi Desa Mandiri Benih, dilaksanakan pada Gapoktan Berkah, Desa Bendungan, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali. Tujuan temu lapang pada dasarnya adalah untuk mendesiminasikan benih padi VUB. Dihadiri oleh Kepala BPTP Jateng, Lurah, Staf Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih, PPL, POPT, peneliti dan penyuluh BPTP Jateng serta petani dan pengedar benih. Adapun tujuan SL adalah, menjamin ketersediaan benih berkualitas, mempercepat adopsi benih padi varietas unggul baru (VUB) dan berkembangnya usaha produksi benih berbasis komunitas. Di Gapoktan Berkah, SL dilaksanakan dilahan seluas 2 hektar menggunakan varietas Inpari 33 dengan hasil 8,1 ton GKP/ha.
“Kementan terus berupaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan, bagian penting dari hal ini adalah desa mandiri benih. Diharapkan dengan adanya kegiatan Sekolah Lapang Desa Mandiri Benih ini, kecukupan benih dapat dipenuhi, lebih jauh lagi, dapat memenuhi kebutuhan daerah sekitar desa mandiri benih”, demikian DR. Harwanto, Kepala BPTP Jateng menyampaikan sambutannya. Hal penting lain dari Sekolah Lapang ini adalah peran PPL setempat. PPL bertugas mensosialisasikan VUB baru yang akan ditanam petani. Selain kegiatan ini, dilakukan diskusi dengan petani dan PPL setempat. Langkah cepat apa yang dapat dilakukan untuk mendiseminasikan benih VUB hasil pengkajian Balitbangtan dan Bagaimana desa mandiri benih dapat terwujud adalah tujuan dari diskusi ini.
